Senin, 17 Juni 2013

Jangan Bersedih | Check this one out!

Assalamualaikum..
Di kesempatan kali ini , aku ingin sedikit berbagi sama kalian-kalian semua. Khususnya yang suka nge-galau , nih :D. Semoga bisa manfaat buat kamu khususnya kita semua ^_^


Jangan Bersedih, karena Allah selalu bersamamu..


Para bijak berstari telah memberikan peringatan tentang pahit dan getirnya dunia sebagaimana berikut: (simak baik-baik yah!)
  • Jangan besedih, karena kesabaran merupakan kunci kelapangan.
  • Jangan bersedih. Sebab, waktu malam yang paling gelap adalah waktu sebelum datangnya fajar yang terang.
  • Jangan bersedih, bersama kesukaran ada kemudahan, dan bersama kesempitan ada kelonggaran.
  • Jangan bersedih, Allah Swt. tidaklah memilih sesuatu untukmu, kecuali yang terbaik.
  • Jangan bersedih, karena Allah Swt. sangat mencintaimu, lebih dari cinta seorang ibu kepada anak yang disusuinya.
  • Jangan bersedih. Sebab, kesedihan tidak akan mengembalikan sesuatu yang telah hilang, menyembuhkan orang yang sakit, dan menghidupkan orang mati.
  • Jangan bersedih. Bukankan kamu melihat mendung hitam bisa sirna, malam yang pekat perlahan berlalu, dan angin yang menderu-deru kembali tenang. Badai pasti berlalu. Jadi, seluruh kesempitan itu akan menjadi longgar, hidupmu bakal damai, dan masa depanmu akan cerah.
  • Jangan bersedih. Panasnya matahari bisa sirna ketika kamu berada di bawah tempat yang teduh, dahaga orang yang bepergian akan lenyap dengan air yang segar, rasa lapar yang melilit akan hilang dengan sepotong roti, kepenatan akibat begadang akan hilang dengan tidur yang pulas, dan kepedihan karena sakit bakal hilang dengan nikmatnya rasa sehat. Kewajibanmu hanyalah bersabar dan menunggu sesaat.
Dikatakan dalam sebuah syair:
Dunia telah ditabiatkan berada dalam kesedihan, sedangkan kamu menginginkannya bersih dari penderitaan dan kesedihan.
Kamu bersusah payah menentang tabiat dunia, sama dengan mencari api dalam air.
Jika kamu menginginkan hal yang mustahil maka kamu membangun harapan di sisi yang rapuh.
Kehidupan adalah tidur dan harapan adalah bangun.
Manusia yang berada di antara keduanya hanyalah pengkhayal yang berjalan.
Segeralah raih tujuanmu, karena umurmu adalah sepenggal masa.
Larilah laksana kuda muda dan cepat-cepatlah untuk memperolehnya(tujuan) karena ia(dunia) memiliki cacat.
Zaman bukanlah, walaupun kamu sangat menginginkan penuh kedaimaian.
Sebaliknya, karakter zaman adalah musuh bagi kebebasan.

-Barangkali Allah Swt. Mendatangkan Kelapangan Kepadamu-

Terkadang, dunia terasa gelap dimatamu. Tiba-tiba, datang kelapangan dari arah yang tidak kamu sangka. Maka, jangan putus asa dan bersedih. Berbaik sangkalah kepada Allah.
Disebutkan dalam sebuah syair:

Barangkali, Allah mendatangkan kelapangan setiap hari.
Setiap hari, Dia selali mengurusi hamba-Nya.
Bisa jadi, sesuatu yang kamu lihat dan rasakan itu tidak abadi, dan kamu bakal melihat kelapangan seiring berlalunya waktu.
Jika kesukaran menguat, maka berharaplah datangnya kemudahan.
Sebab, Allah menetapkan bahwa kesukaran itu diikuti kemudahan.

------

-Jadilah Orang yang Senantiasa Bersyukur sehingga Kamu Tidak akan Bersedih-

Iliya Abu Madhi bersyair:
Berapa banyak kamu mengeluh dan berkata bahwa kamu tidak punya apa-apa?
Padahal, dunia ini milikmu, begitu pula langit dan bintang-bintang.
Kamu memiliki taman-taman dan bunga-bunga yang harum, begitu pula burung bulbul yang bernyanyi.
Air di sekelilingmu laksana perak yang berkilauan.
Matahari di atasmu laksana emas yang bercahaya.
Cahaya ada di antara diriku dan kaki bukit.
Dan, halaman rumah yang begitu terang pada waktu itu.
Dunia tersenyum kepadamu, tetapi kenapa kamu malah bersedih?
Dia tertawa untukmu, tetapi kenapa kamu malah tidak tersenyum kepadanya?
Jika kamu bersedih karena kemuliaan yang hilang, maka tidak mungkin kemuliaan itu aka kembali kepadamu, walaupun kamu bersedih.
Jika kamu berduka karena tertimpa musibah, maka tidak mungkin musibah itu akan hilang dengan kesedihanmu.
Jika kamu sudah melewati masa muda, jangan berkata, "Usia telah bertambah." Maka kamu tidak akan tua.
Lihatlah, kamu senantiasa berada di bawah naungan bintang.
Tetapi, kamu tidak pernah membicarakan keindahannya.

~~~***~~~

Banyak , ya , pelajaran yang bisa kita ambil dari sedikit penjelasan diatas. Bagaimana kesan kalian setelah membacanya? Pasti ada , kan? Comment yuk. Kita sharing bareng-bareng.

Wassalamualaikum~

PUISI TENTANG CINTA

Kulari ke hutan kemudian teriakku
kulari ke pantai kemudian menyanyiku
sepi...sepi...sendiri, aku benci
aku ingin bingar, aku ingin di pasar


bosan aku dengan penat
dan enyah saja kau pekat
seperti berjelaga jika ku sendiri...
Pecahkan saja gelasnya biar ramai!
Biar mengaduh sampai gaduh!


Ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang di tembok keraton putih
kenapa tak goyangkan saja loncengnya
biar berdera....
Atau aku harus lari ke hutan, belok ke pantai?


Bosan aku dng penat
dan enyah saja kau peka t
seperti berjelaga jika ku sendiri...
Bosan aku dng penat
dan enyah saja kau pekat
seperti berjelaga jika ku sendiri...

Selasa, 16 Oktober 2012

HARGAILAH DIRIMU

Belajar Menghargai Diri Sendiri

Terkadang seseorang bisa saja menjadi terbawah ketika roda bumi berputar ke bawah
Sebagian yang lain bisa saja sedang menanjak terus naik tanpa terlihat puncak
Sebagian lagi mungkin saja tetap di tengah dan tidak bergerak sendiri
Di situasi apapun kita berada, kita mungkin akan dihadapkan tentang sebuah tentang pertanyaan tentang bagaimana menghargai hidup?

Ketika pertanyaan ini bergulir mungkin kita akan sejenak diajak ke dalam alam pikir kita tentang apa saja yang sudah dilakukan untuk menghargai hidup kita sendiri.
Ukuran apakah yang bisa membuat kita bisa terlihat menghargai hidup kita sendiri.
Menghargai hidup itu ukurannya adalah bercermin.
Psikologi dalam bercermin biasanya akan memacu kita untuk menjadi yang terbaik
Lihatlah bagaimana kita sibuk membetulkan dasi yang mungkin sedikit miring
Atau bagi para wanita, mungkin akan sibuk menata riasannya mana kala ada sedikit riasan saja yang tidak pas
Di depan cermin kita selalu ingin tampak baik dan memesona, bila ada cela sedikit kita akan segera memperbaikinya...

Maka bila mau jujur pada diri sendiri, menghargai diri itu semudah bercermin.
Lihatlah kekurangan dalam diri dan belajar memperbaiki diri dari hari ke hari.
Tak perlu takut mengakui kesalahan pada diri sendiri
Toh hanya Sang Khalik dan diri kita saja yang tahu kesalahan-kesalahan diri kita kan?

Selama kita memiliki kesadaran yang tinggi untuk terus memperbaiki diri sendiri,
Maka selama itulah kita bisa menghargai diri kita sendiri.